Nama : Eka Wahyuni
No reg/kls : 095200286/E
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Esai dan Kritik Sastra (Cerpen Kiai Jogoloyo)
Esai dan kritik sastra
Ulama adalah sesorang yang memiliki
pengetahuan banyak tentang agama atau biasanya menjadi penguat agama, terutama
dalam agama islam. Ulama tentu saja boleh masuk partai politik asalkan tetap
pada aturan dan menjalankan syariat-syariat agama. Biasanya ulama masuk ke dalam
politik karena ingin menjalankan suatu
politik menurut syariat-syariat islam, tapi pada jaman sekarang banyak para
ulama masuk ke dunia politik hanya karena mereka ingin menguntungkan dirinya
sendiri. Seperti halnya yang dilakuakan
ki Jogoloyo, Seorang yang mempunyai pondok pesantren dan tekenal dengan
kesaktian ilmunya, serta di segani para pejabat-pejabat tinggi yang tergiur
menjadi politikus, dengan orasinya yang berkata;
“Sudah
waktunya kiai melek politik, daripada kiai dimakan politik maka
lebih baik politik itulah yang dimakan oleh kiai”
“Kiai
tidak boleh hanya berkutat pada kitab kuning, kiai harus terlibat langsung
dalam percaturan politik agar dapat mengontrol jalannya pemerintahan. Betul…?”
Dari kutipan diatas menunjukkan, dengan
Orasinya tersebut kiai jogoloyo meyakinkan masyarakat agar kelak memilih dan
mendukungnya menjadi seorang politikus. Padahal kiai Jogoloyo sudah melupakan
kedudukan utamnay yaitu ulama, ulama dan politikus itu harus sendiri-sendiri.
Ulama menjalankan tugasnya sendiri, politikus pun menjalankan tugasnya sendiri.
Karena kalau mereka merangkap,
bisa-bisa mereka seperti ki jogoloyo yang mati gara-gara dia masuk menjadi politikus dan lupa akan dia sebagai seorang
ulama dia harus menerima balasan atas perbuatannya yang mulai melenceng dari
syariat agama yaitu “Politikus Partai Kecemplung Kali”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar