Selasa, 02 Juli 2013

Kejaran Maut Burung-Burung Gagak

Nama              : Eka Wahyuni                                                                                             
No reg/kls       : 09520028/ E        
Prodi               : Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah  : Esai dan Kritik sastra (Burung-burung Gagak di Atas Orchard Road)

Kejaran Maut Burung-Burung Gagak
Dalam cerpen burung-burung gagak di atas Orchard Road  ini menceritakan tentang ketakutan dan rasa bersalah yang selalu mengejar yang disebabkan atas perbuatannya yang telah tega membunuh Burhan Notonegora seorang hakim pengadilan demi uang, dan kini dia terus dihantui  rasa itu, terlihat dari kutipan berikut:
“ Aku terkesirap  di mulut Grange Road. Burung gagak mendorongku masuk ke lorong stasiun kereta api bawah tanah di Somerset. Orang-orang jalan tergesa. Burhan seperti ikut berjalan di belakangku (Shoim Anwar,     2009: 100)”.
Dari kutipan diatas terlihat jelas serta bagaimana rasa ketakutannya dikejar-kejar burung gagak dan Burhan. Karena mitos menyebutkan bahwa burung gagak adalah tanda seorang yang akan mati atau burung pencabut nyawa. Dan kalau merasa dikejar oleh burung gagak berarti kematian itu mengejar, nyawa itu dibayar dengan nyawa. Kini ketakutan itu terus menghantui si tokoh pertama aku, sebab dia terus berlari tak mau menyerahkan diri kepolisi dan lari dari perbuatan yang dia lakukan, tentunya rasa bersalah itu pasti menghantui pikirannya dan dia merasa seolah-olah di kejar burung gagak (tanda kematian) dan Burhan (seseorang yang telah dibunuhnya).
 Cerpen ini merupakan cerminan kehidupan sekarang yang ironisnya bahwa banyak kasus pembunuhan yang merajalela sekarang ini, seperti: kasus anak membunuh ibu dan ayahnya sendiri, ibu membunuh anaknya dan kasus lainnya, dimana rasa saling mengasihi sesama manusia sudah mulai luntur, seakan rasa membunuh manusia itu mudah sekali dan tak rasa iba seperti halnya kita membunuh binatang, tak ada rasa berprikemanusiaan terhadap sesama manusia.

Kritik Sastra:                                                                           
            Cerpen burung-burung gagak di atas Orchard Road M. Shoim Anwar ini sangat menarik untuk dibaca meskipun tokoh pertama masih kurang dipaparkan dengan jelas, tapi  isi cerita didalam cerpen ini meskipun ringkas tapi isi cerita dalam cerpen ini tetap utuh yang menggambarkan bagaimana akibat perbuatan kejahatan apalagi pembunuhan yang dilakukan sesorang, yan akan menerima balasan setimpal yaitu nyawa dibalas dengan nyawa. Banyaknya Kasus pembunuhan dikehidupan sekarang yang banyak dilakukan, dapat dijadikan pengalaman berharga dan sebuah petikan belajaran untuk kita agar selalu hidup saling mengasihi sesama manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar